Powered By Blogger

Jumat, 20 Mei 2011

Perjalanan seorang perempuan TKW

Perjalanan seorang perempuan TKW
Berangkat dari sebuah cerita nyata tentang seorang perempuan yang mengadu nasip diluar kampung untuk memenuhi kebutuhan hidupnya demi membantu keluarganya, bapak, ibu dan meninggalkan 5 saudara-saudaranya itu tidak lain hanya ingin mencapai tujuan yang dicita-citakan oleh kakak dan adek-adeknya, terutama cita-cita seorang ibu yang ingin melihat masa depan diantara putra-putrinya agar menjadi seperti orang-orang yang sukses dilingkungan sekitarnya.
Niat awal sang perempuan mempunyai inisiatif baik tentang keberangkatannya menuju luar negeri arab saudi, dia berharap ini satu-satunya cara agar dia bisa merubah masa depan keluarganya dan membahagiakan keluarganya terutama pada kakak dan adeknya yang mempunya sebuah cita-cita tinggi, namun pada ketika itu dia sampai di lingkungan barunya hari demi hari, minggu-keminggu, bulan ke bulan, bahkan tahun sekalipun masih saja tak menemukan titik terang yang menunjukkan jalan menuju impiannya.
Pada bulan ke dua sang perempuan itu masuk hari pertama dia bekerja di salah satu pembantu rumah tangga begitu semangatnya dia bekerja buntang-banting tulang setiap waktu demi mencapai impian yang diharapkannya.
Seusai bergantinya hari demi hari sang perempuan sudah tumbuh kegelisahan dalam hidupnya saat awal dia menerima tegoran dari bibienya yang membawa dia ke arab saudi, namun semangat yang dimiliki tak ada satupun yang patah bahkan dia semakin mendapat motivasi atas sikap bibienya.
Lalu keesokan harinya dia dipelakukan sama dengan hari-hari sebelumnya bahkan tambah parah, dia diperlakukan tidak sewajarnya dia disiksa dan dipukul diambil uang yang didapatkan setalah pulang dari majikannya, perlakukan itu terus menimpanya, pada akhirnya sang ibu merasakan rasa sakit yang diderita oleh anaknya di arab saudi, namun sikap orang tua hanya memberikan widangan kesejukan jiwanya dia disuruh bersabar dalam menghadapi semua itu.
Beberapa tahun kemudian dia kabur dari bibienya sebab dia tak menemukan kebahagiannya saat dia bersamanya hanya siksa dan penderitaan yang mencengkram setiap waktu, walaupun dia bersama bibienya adek dari bapak kandungan sendiri. Setelah itu dia mendapatkan ketenangan jiwa yang sekian lama tersiksa dalam hidup dan akhirnya pun dia mendapatkan pemuja hatinya dan dia kawin sampai akhiran dia pulang ke kampung halaman dengan perut yang digendung putra-putra dalam 8 bulan di kandungan.
Sekian.